Berbeda
dari fisika atau biologi, akuntansi merupakan pengetahuan yang dirancang
dan dikembangkan oleh manusia. Dengan demikian produk akuntansi lebih
tepat dianalogikan dengan produk teknologi seperti misalnya komputer,
pesawat terbang, dsb. Di satu sisi, akuntansi harus berlandas pada
pengetahuan yang kokoh dan mengikuti ketentuan-ketentuan yang memenuhi
persyaratan logika. Di sisi lain, akuntansi seharusnya juga dirancang
untuk memenuhi kebutuhan para penggunanya.
Terdapat 3 (tiga) pilar yang saling mempengaruhi pengembangan akuntansi:
a. Matematika;
akuntansi mendasarkan dari pada persamaan matematika dasar yang
dituangkan dalam bentuk persamaan penggunaan dana = perolehan dana.
b. Prinsip-prinsip dasar; akuntansi menggunakan prinsip-prinsip yang berlaku umum.
c. Rancang-bangun (perekayasaan);
akuntansi terdiri dari fungsi dan metode yang dirancang-bangun agar
dapat secara efektif dan efisien menghasilkan informasi keuangan yang
berkualitas tinggi.
A. PILAR PERTAMA : MATEMATIKA
PENGGUNAAN
DANA = PEMEROLEHAN DANA adalah rasionalitas akuntansi yang mendasarkan
pada matematika. Pengguna dana dapat berupa aset (lazim dikenal sebagai
aktiva/harta) yang dikuasai, biaya yang dikeluarkan, dan pengembalian
ekuitas ke pemilik. Sedangkan perolehan dana dapat berasal dari utang
(pinjaman dari kreditor), dari ekuitas (pendanaan yang berasal dari
setoran modal pemilik dan laba yang dihasilkan dari kegiatan bisnis),
dan pendapatan yang dihasilkan perusahaan
B. PILAR KEDUA: PRINSIP-PRINSIP
Seperti
halnya produk teknologi, akuntansi juga mendasarkan diri pada
prinsip-prinsip yang berlaku umum yang dikenal sebagai prinsip-prinsip
akuntansi berterima umum. Per definisi, prinsip-prinsip akuntansi terima
umum (PABU) terdiri dari “ seperangkat konsep, standar, prosedur,
metode, konvensi, dan praktik yang sehat yang dijadikan pedoman dalam
penerapan akuntansi” (suwardjono, 2002). PABU menjadikan informasi
keuangan yang dihasilkan akuntansi dapat dipahami dan bermanfaat bagi
banyak pengguna. Di Indonesia, salah satu jenis PABU adalah standar
akuntansi keuangan (SAK) yang ditetapkan oleh Dewan Standar Akuntansi
Keuangan (DSAK).
PABU
ditetapkan melalui pertimbangan yang rasional dan hati-hati. Berikut ini
beberapa PABU yang terutama terkait dengan akuntansi keuangan;
a. Kesatuan usaha (economic entity concept)
b. Periodisasi (Periodicity)
c. Pencatatan berbasis akun (account-based entries)
d. Satuan moneter (monetary unit)
e. Substansi mengungguli bentuk (substance over form)
f. Dasar akrual (accrual basis)
g. Penandingan biaya dengan pendapatan (matching cost with revenue)
h. Analisis manfaat & biaya (cost & benefit analysis)
Beberapa PABU diatas akan dibahas lebih lanjut pada bahasan berikutnya….
C.PILAR KETIGA : RANCANG BANGUN
Sebagai
sebuah sistem maka fungsi-fungsi akuntansi harus dirancang-bangun secara
sistematis agar penyediaan informasi keuangan dapat dilakukan secara
efektif dan efisien. Rancang-bangun di akuntansi seharusnya bersifat
dinamis agar akuntansi dapat menyajikan informasi keuangan yang sesuai
kebutuhan para penggunanya.
Salah
satu bentuk rancang-bangun akuntansi adalah penggunaan berbagai format
media yang digunakan untuk pencatatan akuntansi. Sebagai contoh, format
akun (sebagian orang awam menyebutnya rekening) dapat berbeda antar
perusahaan; pada dasarnya, format, tata cara, maupun informasi yang
disajikan di akun menggunakan rancangan yang dibuat dan disesuaikan
dengan kebutuhan masing-masing perusahaan. Tersedianya beberapa bentuk
neraca lajur (8 kolom, 10 kolom, dan 14 kolom) juga mencerminkan bahwa
perkembangan akuntansi juga bergantung pada rancang-bangun yang
dikembangkan para penggunanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Makasih kak :) sudah mengunjungi Blog unyu saya sebelum meninggalkan blog ini aku punya pesan yaitu :
"Kakak !, Tolongin dong... kasih komentar dan sarannya tentang Blog ini biar lebih baik lagi, Makasih :D"