Jumat, 27 Februari 2015
Minggu, 08 Februari 2015
Akuntansi Keuangan vs Akuntansi Manajemen
Akuntansi keuangan adalah bagian akuntansi yang berhubungan dengan
penyajian informasi akuntansi dalam bentuk laporan keuangan untuk pihak –
pihak seperti pemegang saham, kreditor, pemasok, atau pemerintah.
Sementara akuntansi manajemen adalah bagian akuntansi yang berhubungan
dengan informasi akuntansi yang bersifat internal dan digunakan oleh
manajemen untuk membuat keputusan – keputusan bisnis.
Kedua hal tersebut merupakan sistem pengolahan sistem akuntansi yang
sama – sama menghasilkan laporan yang dapat digunakan oleh pihak – pihak
tertentu, akan tetapi kedua hal tersebut memiliki perbedaan antara
lain:
- Pengguna laporan
Laporan akuntansi keuangan digunakan oleh manajer puncak perusahaan ataupun pemegang saham, serta pihak – pihak eksternal lainnya seperti kreditor, pemasok, atau pemerintah. Sementara laporan akuntansi manajemen digunakan oleh manajer atau manajemen sebagai dasar pengambilan keputusan bisnis. - Laporan yang disajikan
Laporan yang disajikan dalam akuntansi keuangan merupakan laporan keuangan pada umumnya seperti: Neraca, Laporan laba rugi, dan laporan arus kas. Sementara laporan yang disajikan dalam akuntansi manajemen lebih bersifat rahasia dan berhubungan dengan internal perusahaan seperti: Laporan cost, Laporan gaji, Laporan marjin, dan laporan kapasitas. - Lingkup informasi
Informasi yang disajikan dalam akuntansi keuangan meliputi aktivitas perusahaan secara keseluruhan, sementara dalam akuntansi manajemen informasi yang disajikan terfraksi secara detail pada bagian – bagian tertentu dari perusahaan. - Fokus informasi
Informasi yang disajikan dalam akuntansi keuangan merupakan hasil aktivitas akuntansi dari periode sebelumnya, sementara informasi yang disajikan akuntansi manajemen berupa proyeksi untuk jangka waktu yang akan datang. - Rentang waktu
Penyajian laporan akuntansi keuangan dilakukan pada periode tertentu yang bersifat teratur seperti bulanan, triwulan, atau tahunan. Pada akuntansi manajemen, penyajian laporan tidak memiliki periode akuntansi tertentu dan dapat dilakukan kapan saja jika dibutukan oleh manajemen perusahaan untuk pengambilan keputusan. - Kriteria bagi informasi akuntasi
Informasi yang disajikan oleh akuntansi keuangan dibuat berdasarkan pedoman – pedoman yang berlaku. Sementara informasi oleh akuntansi manajemen tidak harus memiliki kriteria – kriteria tertentu karena lebih bersifat untuk konsumsi internal.
Cara Membuat Jurnal Akuntansi dengan Mudah
Dalam akuntansi dan pembukuan, jurnal
adalah semua transaksi keuangan suatu badan usaha atau organisasi yang
dicatat secara kronologis dan bertujuan untuk pendataan, termasuk di
dalamnya jumlah transaksi, nama-nama transaksi baik memengaruhi atau
dipengaruhi, dan waktu transaksi berjalan. Proses pencatatan ini disebut
penjurnalan. Jurnal dikenal juga sebagai buku pemasukan utama books of
original entry karena menjadi tempat terjadinya pencatatan transaksi
pertama atau penyesuaian pemasukan adjusting entries
Untuk memahami jurnal akuntansi kita
harus memahami dasar akuntansinya terebih dahulu yaitu Siklus akuntansi.
Siklus akuntansi merupakan suatu proses pengolahan data yang terdiri
dari urutan transaksi yang berdasarkan bukti transaksi, sehingga dapat
menghasilkan informasi laporan keuangan.
Kegiatan menjurnal merupakan kegiatan
pencatatan yang pertama kali dilakukan dalam siklus akuntansi . Artinya,
sebelum menjurnal kita harus mengumpulkan data transaksi dan
menganalisa data transaksi tersebut yang harus dilakukan terlebih
dahulu. Tanpa data yang benar dan pasti, mustahil mampu menghasilkan
jurnal yang benar serta akurat. Oleh sebab itu, untuk menghasilkan
jurnal yang benar, pastikan bukti transaksinya ada, datanya jelas dan
benar (bisa dipertanggungjawabkan).
Beberapa hal yang perlu dipahami agar menjurnal lebih mudah dan mengasyikan :
1. Format Laporan Neraca Laba Rugi
anda wajib hafal dan pahami isi masing masing laporan Neraca dan Laba Rugi berikut :
1. Format Laporan Neraca Laba Rugi
anda wajib hafal dan pahami isi masing masing laporan Neraca dan Laba Rugi berikut :

2. Persamaan Akuntansi
Dalam persamaan Akuntansi, bagian yang dimiliki perusahaan diberi nama asset (harta) di sisi kiri dan di sisi kanan terdapat sumber pembelanjaan yang terdiri dari hak kreditur atau disebut kewajiban (liabilities) dan hak pemilik yang disebut equities atau Capital (modal). Alat yang digunakan sebagai dasar analisis adalah persamaaan akutansi. Persamaan akuntansi menunjukkan persamaan antara aktiva atau harta dengan pasiva yang terdiri dari utang dan modal

Kekayaan Perusahaan (AKTIVA) = kewajiban (alias UTANG) + Ekuitas Pemilik (alias MODAL)
Dengan kata lain: di satu sisi perusahaan memiliki aktiva (kekayaan), di sisi lainnya perusahaan juga memiliki utang (kewajiban) dan modal (ekuitas pemilik). Kondisi ini akan terus berlansung secara seimbang dari waktu-ke-waktu. Perhatikan kembali gambar contoh NERACA di atas, di sisi sebelah kiri (Aktiva) jumlah nilainya 70, di sisi kewajiban dan ekuitas jumlah nilainya juga 70, seimbang (balance). Setiap perubahan di satu elemen selalu diimbangi oleh perubahan pada elemen lain.
3. Peraturan Debit dan Kredit
Jika
logika persamaan akuntansi di atas bisa dipahami dengan baik, maka
menghafalkan prosedur debit dan kredit akan menjadi mudah.
AKTIVA = KEWAJIBAN + (MODAL – PRIVE) + (PENDAPATAN – BIAYA )
Pendapatan
dan biaya nampak dalam tanda kurung di dalam persamaan akuntansi karena
hal tersebut mempengaruhi modal pemilik . Untuk lebih jelasnya dapat
dilihat pada gambar berikut ini
Catatan:
-
Pada Aktiva: Debit jika nilainya bertambah, atau Kredit bila nilainya berkurang.
-
Pada Kewajiban:Debit jika nilainya berkurang, atau Kredit bila nilainya bertambah.
-
Pada Modal Pemilik:Debit jika nilainya berkurang, atau Kredit bila nilainya bertambah.
-
Pada Prive : Debit jika nilainya berkurang, atau catat Kredit bila nilainya bertambah.
-
Pada Pendapatan: Debit jika nilainya berkurang, atau Kredit bila nilainya bertambah.
-
Pada Biaya : Debit jika nilainya berkurang, atau Kredit bila nilainya bertambah.
Agar mudah memahamai bagaimana membuat jurnal akuntansi ada 3 hal yang harus dilakukan :
Lihat ilustrasi Transaksi berikut : “Katakanlah
bukti transaksi sudah ada ditangan anda, yaitu berupa surat pinjaman
dari bank. Perusahaan meminjam uang sebesar Rp 250,000,000 dari bank.
Bagaimana membuat jurnal atas transaksi ini? “
-
Identifikasi Transaksi melibatkan akun manaPerhatikan contoh format NERACA sebelumnya. Pinjaman dari bank tergolong utang maka akun yang terlibat adalah akun ‘Utang’ Uang yang diterima dari bank akan dimasukan ke kas, maka akun lainya yang terlibat adalah akun ‘Kas’. Sehingga ada 2 akun yang terlibat dalam transaksi ini, yaitu: Utang dan Kas
-
Identifikasi Prosedur Debit Kredit terhadap transaksi tersebutuntuk masing-masing akun yang terlibat, apakah nilai akun tersebut akan menjadi bertambah atau berkurang, akibat dari transaksi yang akan anda jurnal? Akun ‘Utang’ sudah pasti bertambah, di sisi lainnya akun ‘Kas’ juga bertambah.
-
Hitung nominal atas transaksi tersebutUntuk masing-masing akun nilainya adalah Rp 250,000,000.
Dengan demikian,maka jurnalnya: Debit akun Kas sebesar Rp 250,000,000 dan Kredit akun Utang sejumlah senilai yang sama. Saya biasa menuliskannya dengan cara:
[Debit]. Kas = Rp 250,000,000[Kredit]. Utang = Rp 250,000,000
Mudah sekali bukan? anda pasti bisa dan tidak pusing lagi sekarang…
TIGA PILAR AKUNTANSI
Berbeda
dari fisika atau biologi, akuntansi merupakan pengetahuan yang dirancang
dan dikembangkan oleh manusia. Dengan demikian produk akuntansi lebih
tepat dianalogikan dengan produk teknologi seperti misalnya komputer,
pesawat terbang, dsb. Di satu sisi, akuntansi harus berlandas pada
pengetahuan yang kokoh dan mengikuti ketentuan-ketentuan yang memenuhi
persyaratan logika. Di sisi lain, akuntansi seharusnya juga dirancang
untuk memenuhi kebutuhan para penggunanya.
Terdapat 3 (tiga) pilar yang saling mempengaruhi pengembangan akuntansi:
a. Matematika;
akuntansi mendasarkan dari pada persamaan matematika dasar yang
dituangkan dalam bentuk persamaan penggunaan dana = perolehan dana.
b. Prinsip-prinsip dasar; akuntansi menggunakan prinsip-prinsip yang berlaku umum.
c. Rancang-bangun (perekayasaan);
akuntansi terdiri dari fungsi dan metode yang dirancang-bangun agar
dapat secara efektif dan efisien menghasilkan informasi keuangan yang
berkualitas tinggi.
A. PILAR PERTAMA : MATEMATIKA
PENGGUNAAN
DANA = PEMEROLEHAN DANA adalah rasionalitas akuntansi yang mendasarkan
pada matematika. Pengguna dana dapat berupa aset (lazim dikenal sebagai
aktiva/harta) yang dikuasai, biaya yang dikeluarkan, dan pengembalian
ekuitas ke pemilik. Sedangkan perolehan dana dapat berasal dari utang
(pinjaman dari kreditor), dari ekuitas (pendanaan yang berasal dari
setoran modal pemilik dan laba yang dihasilkan dari kegiatan bisnis),
dan pendapatan yang dihasilkan perusahaan
B. PILAR KEDUA: PRINSIP-PRINSIP
Seperti
halnya produk teknologi, akuntansi juga mendasarkan diri pada
prinsip-prinsip yang berlaku umum yang dikenal sebagai prinsip-prinsip
akuntansi berterima umum. Per definisi, prinsip-prinsip akuntansi terima
umum (PABU) terdiri dari “ seperangkat konsep, standar, prosedur,
metode, konvensi, dan praktik yang sehat yang dijadikan pedoman dalam
penerapan akuntansi” (suwardjono, 2002). PABU menjadikan informasi
keuangan yang dihasilkan akuntansi dapat dipahami dan bermanfaat bagi
banyak pengguna. Di Indonesia, salah satu jenis PABU adalah standar
akuntansi keuangan (SAK) yang ditetapkan oleh Dewan Standar Akuntansi
Keuangan (DSAK).
PABU
ditetapkan melalui pertimbangan yang rasional dan hati-hati. Berikut ini
beberapa PABU yang terutama terkait dengan akuntansi keuangan;
a. Kesatuan usaha (economic entity concept)
b. Periodisasi (Periodicity)
c. Pencatatan berbasis akun (account-based entries)
d. Satuan moneter (monetary unit)
e. Substansi mengungguli bentuk (substance over form)
f. Dasar akrual (accrual basis)
g. Penandingan biaya dengan pendapatan (matching cost with revenue)
h. Analisis manfaat & biaya (cost & benefit analysis)
Beberapa PABU diatas akan dibahas lebih lanjut pada bahasan berikutnya….
C.PILAR KETIGA : RANCANG BANGUN
Sebagai
sebuah sistem maka fungsi-fungsi akuntansi harus dirancang-bangun secara
sistematis agar penyediaan informasi keuangan dapat dilakukan secara
efektif dan efisien. Rancang-bangun di akuntansi seharusnya bersifat
dinamis agar akuntansi dapat menyajikan informasi keuangan yang sesuai
kebutuhan para penggunanya.
Salah
satu bentuk rancang-bangun akuntansi adalah penggunaan berbagai format
media yang digunakan untuk pencatatan akuntansi. Sebagai contoh, format
akun (sebagian orang awam menyebutnya rekening) dapat berbeda antar
perusahaan; pada dasarnya, format, tata cara, maupun informasi yang
disajikan di akun menggunakan rancangan yang dibuat dan disesuaikan
dengan kebutuhan masing-masing perusahaan. Tersedianya beberapa bentuk
neraca lajur (8 kolom, 10 kolom, dan 14 kolom) juga mencerminkan bahwa
perkembangan akuntansi juga bergantung pada rancang-bangun yang
dikembangkan para penggunanya.
PERUSAHAAN SEBAGAI ENTITAS BISNIS
Akuntansi
menyajikan informasi keuangan suatu entitas. Salah satu jenis entitas
di dunia bisnis adalah perusahaan (firm/company), yaitu organisasi yang
menjalankan aktivitas bisnis untuk memperoleh laba. Contoh perusahaan
antara lain toko buku, supermarket, perusahaan Kereta Api Indonesia
(KAI), PLN (Perusahaan Listrik Negara), Perusahaan Telkom, Perusahaan
Pertamina, Bank Syariah, dsb.
Perusahaan terdiri dari banyak jenis yang dapat berbeda-beda dalam status hukum, dan ukurannya. Dari usahanya, terdapat 3(tiga) jenis perusahaan;
a. Perusahaan jasa (service firms)
b. Perusahaan dagang (merchandizing firms), dan
c. Perusahaan manufaktur (manufacturing)
Berdasarkan bentuknya, perusahaan dibagi menjadi 3 (tiga) jenis perusahaan;
a. Perusahaan perseorangan (sole proprietary),
b. Perusahaan persekutuan (partnership), dan
c. Perusahaan perseroan (limited company)
Akuntansi
dirancang dan dikembangkan mengikuti jenis atau bentuk entitasnya. Oleh
karena itu adalah hal yang wajar jika terdapat beberapa ragam
pencatatan akuntansi di antara jenis-jenis perusahaan. Namun demikian,
sebenarnya proses sistematis akuntansi yang dikembangkan adalah sama
meskipun tidak identik.
Oleh karena itu, meskipun sekarang ini membahas akuntansi keuangan di perusahaan jasa, khususnya perseroan terbatas. Namun demikian, pengetahuan akuntansi yang dibahas saat ini juga berlaku di entitas-entitas yang lain seperti misalnya perusahaan dagang dan manufaktur baik yang berbentuk perusahaan perseorangan maupun persekutuan.
Sabtu, 07 Februari 2015
Definisi Akuntansi
Banyak ahli mengajukan pengertian tentang akuntansi yang berasal dari bahasa Inggris accountancy. Akuntansi dapat didefinisikan sebagai berikut( Warsono, Darmawan dan Ridha, 2008):
“Akuntansi adalah proses sistematis untuk mengolah transaksi menjadi informasi keuangan yang bermanfaat bagi para penggunanya.”
Akuntansi terdiri dari 3 (tiga) komponen utama, yaitu:
1. Input (masukan); berupa transaksi, Yaitu peristiwa bisnis yang bersifat keuangan.
2. Proses (prosedur); meliputi berbagai fungsi mulai dari pengidentifikasian transaksi sampai dengan penyajian informasi keuangan. Proses utama akuntansi adalah pencatatan yang terdiri dari 2(dua) fungsi, yaitu penjurnalan dan pemindah-bukuan.
3. Output (keluaran); berupa informasi keuangan. Salah satu output akuntansi yang banyak dikenal adalah laporan keuangan (financial statements) yang terdiri dari laporan laba/rugi, laporan perubahan ekuitas, neraca dan laporan arus kas.
Para pengguna informasi akuntansi antara lain terdiri dari:
a. Pemilik,
b. Kreditor (pemberi pinjaman)
c. Manajer,
d. Pemerintah,
e. Karyawan,
f. Serikat pekerja (labor union),
g. Pelanggan,
h. Pemasok/rekanan, dll.
Para pengguna memanfaatkan informasi akuntansi untuk memenuhi berbagai kepentingan masing-masing. Sebagai contoh, Pemilik membutuhkan informasi akuntansi untuk menilai perkembangan modal yang disetorkan, Kreditor membutuhkan informasi akuntansi untuk menilai kemampuan perusahaan melunasi pinjaman, dan Manajer membutuhkan akuntansi untuk mengetahui prestasi kerjanya.
“Akuntansi adalah proses sistematis untuk mengolah transaksi menjadi informasi keuangan yang bermanfaat bagi para penggunanya.”
Akuntansi terdiri dari 3 (tiga) komponen utama, yaitu:
1. Input (masukan); berupa transaksi, Yaitu peristiwa bisnis yang bersifat keuangan.
2. Proses (prosedur); meliputi berbagai fungsi mulai dari pengidentifikasian transaksi sampai dengan penyajian informasi keuangan. Proses utama akuntansi adalah pencatatan yang terdiri dari 2(dua) fungsi, yaitu penjurnalan dan pemindah-bukuan.
3. Output (keluaran); berupa informasi keuangan. Salah satu output akuntansi yang banyak dikenal adalah laporan keuangan (financial statements) yang terdiri dari laporan laba/rugi, laporan perubahan ekuitas, neraca dan laporan arus kas.
Para pengguna informasi akuntansi antara lain terdiri dari:
a. Pemilik,
b. Kreditor (pemberi pinjaman)
c. Manajer,
d. Pemerintah,
e. Karyawan,
f. Serikat pekerja (labor union),
g. Pelanggan,
h. Pemasok/rekanan, dll.
Para pengguna memanfaatkan informasi akuntansi untuk memenuhi berbagai kepentingan masing-masing. Sebagai contoh, Pemilik membutuhkan informasi akuntansi untuk menilai perkembangan modal yang disetorkan, Kreditor membutuhkan informasi akuntansi untuk menilai kemampuan perusahaan melunasi pinjaman, dan Manajer membutuhkan akuntansi untuk mengetahui prestasi kerjanya.
Langganan:
Postingan (Atom)