Kamis, 01 Mei 2014

Girl is.. Mei.

Ketika anda pergi berlalu dan semakin menjauh
Pernahkah terbesit seperti apakah perasaan yang ditinggalkan ini?
Pernahkah terbayang manusia malang berduka lara?

Ketika anda mencoba kembali berbalik
Seakan memberi kecupan manis dikala sang gadis menangis
Berusaha memberi tiupan nafas yang kau renggut dahulu

Ketika anda sendiri dalam sunyi
Gadis itu ingin kau sapa?
Seakan menebus rasa bersalah yang pernah dilakukan?
Mungkinkah kata maaf masih terucap?

Gadis itu mulai membuka bibir dalam diamnya.
Tersenyum kecil mengawalinya
Mulailah dia berkata,
"Saya telah memaafkan segala goresan itu. Namun jangan pernah kau berusaha mengobatinya. Karena saya hanya tidak ingin diobati oleh seseorang yang membuatnya terluka, hingga bagaimanapun juga luka akan berbekas dan kau pasti tahu celah mana yang akan kau lukai lagi jika aku memberimu kesempatan."

Terkadang lelah dengan pengabaian
Merasa kesal dengan tak dihiraukan
Selalu tersakiti oleh sepinya renungan
Memiliki hati mulai terasa rapuh dirasakan

Ijinkan hanya malam ini di kegelisahan
Kau hadir dalam malam menyenangkan beri senyuman
Sedikit celah cinta ku rasa kembali menjumpai
Bolehkah aku bermanja?
Ingin memiliki kamu malam ini
Ingin merasakan kekasih penyejuk hati

Terasa saat ini menggapai mimpi
Inilah kesabaran yang secuil dinanti
Meminta kamu dengan rindu memeluk khayalku
Memejam mata dengan sosok kamu disampingku

Tolong hanya ku rasa sungguh memiliki kamu sepenuhnya
Tolong sekali saja bertahan lama disisi kamu seutuhnya
Seperti ini.
Hentikan gulirnya detik kini
Aku bertahan merasa cinta
Aku bertahan dengan pemberian kasih-Mu, Tuhan.

Sungguh.
Telah ku seriusi percintaan ini
Ku jaga selalu persemayaman hati ini
Ku tutup segala pengacau diri
Ku puji engkau hingga cinta berlebihan kini

Ku mantapkan do'a dan restu-Mu
Ku bertahan dalam kesakitan
Ku berjuang menggapai asa masa depan bersamanya

Aku mudah jenuh, tapi tak ku hiraukan
Aku pada lelaki menyukai, tapi tak ku pedulikan
Aku pada harta yang melimpah, tapi kau tak punyai tak penting lagi

Sosokmu tlah ku bangun di masa depan calon imamku kelak
Tapi mengapa kau buat ku rapuh dan menyerah?
Mungkin kamu tak seserius aku
Mungkin kamu tak harap aku jodohmu
Mungkin kamu tak sapa aku dalam do'amu
Mungkin kita tidak ditakdirkan menyatu

Satu setengah bulan yang menipu.

Terima kasih.
Telah memberi aroma kesegaran dari sebelum ku terpuruk
Telah membagi bahagia hidup bersama dalam waktu dulu
Telah mengajari arti berjuang dan menunggu hanya untukmu
Telah memperindah nama dalam do'a setiap malam yang ku sebut

Kini aku tahu.
Ketika semua tidak memihakku lagi.
Seharusnya kita saling sapa kejujuran dalam sebuah hubungan
Kamu masih mengharap masa lalumu?
Lantas apa arti hadirku selama ini di hidupmu?
Satu setengah bulan yang menipu

Aku wanita juga punya hati
Ketika lelaki yang ku cinta mencintai orang lain
Takkan pernah lagi aku memaksanya mencintai diri ini
Kembalilah berjuang demi kebahagiaanmu
Kebahagiaanmu bukan denganku, bukan karenaku.
Kebahagiaanku juga bukan oleh status palsumu.
Hentikan disini segalanya yang saling mendustai
Cukup untuk membohongi hati kita masing-masing

Menyenangkan bisa mengenalmu dalam rangkaian canda
Menggelikan dapat berbagi tawa selalu tanpa pisah
Hingga waktupun memaksa kita untuk menyerah
Karena tiada kita.
Hanya aku denganku.
Kamu dengan dirimu untuknya.
Merasa terbodohi
Oleh perasaan yang selalu mengagungkan
Sosok hadirmu yang selalu mengisi hari
Namun perlahan seakan menyakiti

Merasa tertipu
Kata manis manja kasih sayang yang kau berikan dan janjikan
Masih kau lakukan padaku dan percaya harapku padamu
Namun perlahan menghilang semakin tak nyata dan semu

Setiaku kini tergores oelh kecil pengkhianatan
Terkikis menipis memudar semakin tak tampak terwujudkan
Ku tutup semua yang dapat menghalangi drama cinta
Ku hindari lelaki menarik hati mengusik senyum
Ku jauhi dan menolaki semua ketulusan orang lain yang datang

Pilihanku tetap padamu, untukmu, hanyalah kamu
Do'a itu mengucap kamu tujuanku kelak, sayang.
Apa daya, Tuhan sepertinya menyuruhku berhenti saat ini
Ketika keadaan yang Dia beri tahu padaku, penyelewenganmu
Do'a itu masih milikmu
Tapi tidak menjadi tujuan
Tak mungkin memilih tujuan yang menghancurkan
Kamu memang berbeda
Mengisi dengan yang jarang orang lain berikan
Merayu kata manis terbisik romantiskan
Kesibukan harian kegiatan permainan untuk menjadi jagoan

Kamu memang tak sama
Tak bisa aku bandingkan dengan kekasih lainnya
Tak mungkin ku pinta sesuatu sekecil waktu berdua
Tak ku pungkiri minimalnya komunikasi meresahkan kita

Dan lagi,
Aku merasakan yang tak mau ku rasakan
Rasa takut akan kehilangan waktu bersama
Rasa pedih menyadari dirimu tak disisi adinda
Rasa khawatir pengikisan sayang dalam dada
Rasa bimbang untuk bertahan atau meninggalkan

Telah ku mantapkan hati
Ku jalani detik terbiasa dihadiri
Aku hanya ingin kamu, dirimu, hatimu, harimu, hadirmu
Aku hanya membiasakan peduli jadwal harianmu
Menjadi pengingat setiap aktifitas pernafasanmu

Maka jagalah hati
Dari semua yang mencoba mengkhianati
Aku pernah merasakan
Sakit perih duka lara
Mencintai seseorang yang dengan orang lain mencintainya
Aku pernah merasa marah pada kebodohan
Seseorang disana yang ku cinta
Seseorang di lain tempat dengan yang ku cinta

Kita sama-sama wanita
Yang mengharap kasih dari yang kita kasihi
Kita sama-sama mencintai dia
Dia yang menjadi jagoan hati
Dia yang mengisi hari-hari
Dia yang selalu dinanti
Dia, dia yang sedang ku miliki

Rasanya egois ini tak betah singgah di diri
Dengan kebersamaan yang ku rasakan yang kau harapkan
Namun apa daya pasrahkan semua pada sebuah keadaan
Hidup ini pilihan, termasuk pilihan dia padaku
Tanpa memperdulikan perjuanganmu terlebih dahulu

Cintamu besar padanya, yang kini akupun mulai merasa
Tidak bermaksud mengkhianati teman setulus cintamu padanya
Ijinkan dari seorang wanita yang menyayangi pria sama,
aku mengucapkan kata maaf semaaf-maafnya

Nice to meet you

Selalu percayakan
Dimana mendung menyelimuti,
Disitu kan dinanti sebuah senyuman
Selalu penuh harapan
Disaat sebuah do'a mengaliri setiap ku pinta,
Tuhan dengan Kuasa-Nya mengabulkan
Selalu berpasangan
Adanya satu hati mengais rindu ketulusan
Pasti dipertemukan kilasan keseriusan menjadi selamanya

Aku siap terluka
Membuka hati demi kau tercinta
Aku siap menjajah
Setiap hati yang kan ku singgah
Pergantian ini telah ku pelajari
Tak akan ku bodohi diri ini lagi
Meraih yang pasti yang ku cintai
Dengan sebuah kesungguhan dia mencintai gadis ini

Aku dengan pengharapan baru yang ku tunggu
Mari kita susun kedepan bahagia selalu

Nice to meet you

Rasanya saling tersenyum sendu
Menatap dengan curian sedikit malu
Hati yang tak terucap menjadi pilu
Kita saling melempar senyum lalu kau menatapku

Pertemuan ini cukup singkat tanpa direncanakan
Seakan hatipun tlah memilih dimana ia tertahan
Entah karena apa bagaimana kini terasa nyaman

Oh Tuhan,
Rasa apa yang ku rasakan?
Hal sama yang ku pahami oleh jati diri seorang lelaki
Yang baru tiba dengan kencananya memperkenalkan diri

Oh Tuhan,
Berdosakah atas mendusta yang tak ku akui
Aku telah jatuh cinta lagi
Pada sosok sama yang memberi sejuk di hati
Maafkan diri serakah atas kedua cinta yang mendiami
Hari ini berjanji akan memilih mempertahankan satu hati
Hari esok berjanji akan menentukan satu pujaan hati