Kau kenalkan aku cinta
Dengan sebuah cerita penuh cita
Mengisi setiap baitku dengan asmara
Membawaku melayang nyaman di udara
Seketika itu kau jatuhkan ragaku
Dihempasnya penuh lara merabaku
Kini kau kenalkan aku pada patah hati
Semua terasa sunyi, rasaku kini tlah mati
Terpurukku karena cinta
Kecewaku pada cinta
Pengkhianatan seolah membunuhku perlahan
Menusukkan semakin jauh pada jantung terdalam
Masihkah bisa ku bangkit karenanya ?
Masihkah ku sanggup berdiri untuknya ?
Masihkah ku rasa hidup dalam kematian ?
Detik-detik dulu yang ku lihat sampingku dirimu
Hari-hari dulu dilewati hanya bersamamu
Kini telah tiada menyapu kenangan
Seakan waktu terhenti
Tak ada penghubung menggerakkan jalannya kehidupan ini
Perlunya ku pendam busuknya pengalaman pahit
Teriris ku didenyutnya yang mampu bernafas sempit
Tanpa hadirnya kata kita
Mengakhiri lembaran dengan tinta sehabisnya
Aku dengan diriku. Kamu dengan dirinya.
Jumat, 08 November 2013
Sabtu, 02 November 2013
Tidak untuk bermimpi
Bukan menjadi nyata
Hanya berharap semua usai
Hingga tak sebayangpun sirnah
Ada kalanya aku merasakan lelah
Lelah mengharapmu, menantimu, mengagumimu
Perasaan itu sederhana
Meraih sesuatu yang tak pantas diraih
Saat kau munculkan yang tak pasti
Kini ku berhenti meraih, berdiam menatap diri
Masihkah engkau yang ku butuh ?
Apa kamu yang ku mau ?
Ini hidupku tanpa kamu pengisinya
Bukan kamu disetiap kata catatan harianku
Hanya kamu halaman lalu yang harus berlalu
Di persimpangan,
Tak ada lagi pemberhentian untuk ku bersandar
Tak lagi menjadi kamu yang ku nanti kabar
Harusnya ku berlari tetap mengejar
Raga ini tak mampu lagi sudah terdengar
Bertemu dengan titik terang
Ku berhenti pada sebuah jawaban
Ku hentikan kini semua yang bertentang
Bukan menjadi nyata
Hanya berharap semua usai
Hingga tak sebayangpun sirnah
Ada kalanya aku merasakan lelah
Lelah mengharapmu, menantimu, mengagumimu
Perasaan itu sederhana
Meraih sesuatu yang tak pantas diraih
Saat kau munculkan yang tak pasti
Kini ku berhenti meraih, berdiam menatap diri
Masihkah engkau yang ku butuh ?
Apa kamu yang ku mau ?
Ini hidupku tanpa kamu pengisinya
Bukan kamu disetiap kata catatan harianku
Hanya kamu halaman lalu yang harus berlalu
Di persimpangan,
Tak ada lagi pemberhentian untuk ku bersandar
Tak lagi menjadi kamu yang ku nanti kabar
Harusnya ku berlari tetap mengejar
Raga ini tak mampu lagi sudah terdengar
Bertemu dengan titik terang
Ku berhenti pada sebuah jawaban
Ku hentikan kini semua yang bertentang
Jika cinta itu salah
Bisakah menjadi benar ?
Saat cinta itu gelap
Bolehkah menjadi terang ?
Bila cinta itu percuma
Masihkah diteruskan ?
Seakan tulus ini menutupi kesalahan
Seperti menganggap demi kebenaran
Perbedaan menjadi persamaan
Adakah diriku mengisi kekuranganmu ?
Adanya aku menjadi kelebihanmu ?
Semuanya menjadi sempurna
Ketika cintamu menyapa dikala senja
Dan menatapnya saat fajar selalu mengarah
Apalah kamu tetap merasa mendung ?
Dengan enggannya membalas kata cinta mendukung
Berteguh dengan tolak perasaan kini
Bertahan diam bersembunyi sunyi
Sempurnakah ?
Bila hanya seorang yang berjuang, yang lain terdiam
Bila hanya seorang yang bertahan, yang lain merenung
Bila hanya seorang bersemangat, yang lain mematahkan
Bisakah menjadi benar ?
Saat cinta itu gelap
Bolehkah menjadi terang ?
Bila cinta itu percuma
Masihkah diteruskan ?
Seakan tulus ini menutupi kesalahan
Seperti menganggap demi kebenaran
Perbedaan menjadi persamaan
Adakah diriku mengisi kekuranganmu ?
Adanya aku menjadi kelebihanmu ?
Semuanya menjadi sempurna
Ketika cintamu menyapa dikala senja
Dan menatapnya saat fajar selalu mengarah
Apalah kamu tetap merasa mendung ?
Dengan enggannya membalas kata cinta mendukung
Berteguh dengan tolak perasaan kini
Bertahan diam bersembunyi sunyi
Sempurnakah ?
Bila hanya seorang yang berjuang, yang lain terdiam
Bila hanya seorang yang bertahan, yang lain merenung
Bila hanya seorang bersemangat, yang lain mematahkan
Hey, I'm not your barbie!
Seruput Kopi..........
Temukan kemanisan dalam belenggu kepahitan.
Hanya secuil luapan amarah atas rasa pahit yang seharusnya ditumpahkan, dan rasakan kejutan secercah rasa manis.
Dan, kau akan menikmati nikmatnya santai dalam secangkir wadah kehidupan.
#FitriMevitaMawansari @FitriMeiii
Temukan kemanisan dalam belenggu kepahitan.
Hanya secuil luapan amarah atas rasa pahit yang seharusnya ditumpahkan, dan rasakan kejutan secercah rasa manis.
Dan, kau akan menikmati nikmatnya santai dalam secangkir wadah kehidupan.
#FitriMevitaMawansari @FitriMeiii
Langganan:
Postingan (Atom)